-->

ANALISIS KANDUNGAN ETANOL DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS DETEKTOR FID

Laporan Praktikum

Analisis Sediaan Farmasi

Analisis Kandungan Etanol dengan Metode Kromatografi Gas Detektor FID

 

universitas islam indonesia

 

Oleh :

         Nama                      : Dinda Yulia Wahyuni Bahri

         NIM                        : 18613114

         Kelompok               : C1

 

 

Program Studi Farmasi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Islam Indonesia

2020


    I.    Tujuan Percobaan

    1.      Dapat menjelaskan prinsip dasar pemisahan senyawa secara kromatografi gas dan aplikasinya.

    2.      Dapat menjelaskan alasan pemilihan metode kromatografi gas untuk analisis sampel

    3.      Dapat mempraktikkan analisis kualitatif dan kuantitatif kandungan alcohol dalam sampel

    4.      Dapat mempraktikkan teknik kuantifikasi standard internal


II.    Alat dan Bahan

Alat

1.        Labu takar 25 mL

2.        Mikro pipet

3.        Mikro syiring

4.        Ultrasonicator

Bahan

1.        Aquabides

2.        Etanol pa

3.        N-butanol pa

4.        Sampel parfum



    III.    Cara Kerja

a.        Pembuatan Kurva Baku
















1.      Disiapkan larutan standar etanol dengan berbagai konsentrasi, yaitu 2% ; 4% ; 6% ; 7% dan 8% menggunakan labu takar 25 mL.

2.      Kedalam masing-masing labu takar ditambahkan 5.0 mL standar internal n-butanol. Lalu, ditambahkan akuabides  hingga tanda batas.

3.      Sebanyak 1 miktoL larutan standard diinjeksikan kedalam alat GC. Catat waktu retensi dan luas puncak komponen alcohol yang dianalisis.

4.      Dari kromatogram yang dihasilkan, buat kurva standar antara nisbah luas etanol denga luas propanol terhadap % etanol.

5.      Tulis perhitungan pengenceran pembuatan larutan seri kadarstandart etanol pada lembar kerja

 

 


b.        Preparasi dan Penetapan Kadar Sampel








1.      Dipipet sampel yang diduga mengandung etanol sebanyak 5 mL kedalam labu ukur 25 mL

2.      Ditambahkan 5.0 mL standard internal n-butanol.lalu, ditambahkan akuabides hingga tanda batas.

3.      Sebanyak 1 μL larutan sampel diinjeksikan kedalam alat GC. Catat waktu retensi dan luas puncak komponen alcohol yang dianalisis

4.      Hitung konsentrasi etanol dengan menggunakan kurva standard.

5.      Penetapan kadar sampel dilakukan sebnayak 2x replikasi. Dihitung %RPD nya

 


c.         Pembuatan Akurasi  





1.      Dipipet 0.4 mL larutan standard etanol 10 %, masukkan kedalam labu takar 10 mL

2.      Ditambahkan 0.1 sampel parfum murni

3.      Ditambahkan 0.6 mL standard internal n-butanol

4.      Ditambahkan akuades hingga tanda batas










    III.    Cara Kerja (Realisasi)

a.        Pembuatan Kurva Baku
















1.      Disiapkan larutan standar etanol dengan berbagai konsentrasi, yaitu 0.2%, 0.4%, 0.6%, 0.8%, 1% menggunakan labu takar 10 mL.

2.      Kedalam masing-masing labu takar ditambahkan 0.6 mL standar internal n-butanol. Lalu, ditambahkan akuabides  hingga tanda batas.

3.      Sebanyak 0.2 Î¼L larutan standard diinjeksikan kedalam alat GC. Catat waktu retensi dan luas puncak komponen alcohol yang dianalisis.

4.      Dari kromatogram yang dihasilkan, buat kurva standar antara nisbah luas etanol denga luas propanol terhadap % etanol.

5.      Tulis perhitungan pengenceran pembuatan larutan seri kadarstandart etanol pada lembar kerja

 

 


b.        Preparasi dan Penetapan Kadar Sampel






1.      Dipipet sampel yang diduga mengandung etanol sebanyak 0.01 mL kedalam labu ukur 10 mL

2.      Ditambahkan 0.6 mL standard internal n-butanol.lalu, ditambahkan akuabides hingga tanda batas.

3.      Sebanyak 0.2 μL larutan sampel diinjeksikan kedalam alat GC. Catat waktu retensi dan luas puncak komponen alcohol yang dianalisis

4.      Hitung konsentrasi etanol dengan menggunakan kurva standard.

5.      Penetapan kadar sampel dilakukan sebnayak 2x replikasi. Dihitung %RPD nya

 


c.         Pembuatan Akurasi  





1.      Dipipet 0.4 mL larutan standard etanol 10 %, masukkan kedalam labu takar 10 mL

2.      Ditambahkan 0.1 sampel parfum murni

3.      Ditambahkan 0.6 mL standard internal n-butanol

4.      Ditambahkan akuades hingga tanda batas



  IV.    Perhitungan Penyimpanan Baku dan Larutan Uji

a.       Pengenceran Etanol dari 100% ke 10% Dalam Labu Ukur 10 mL


M1 x V1 = M2 x V2

1005 x V1 = 10% x 10 mL

V1 = 1 mL

 

b.      Pengenceran Butanol dari 100% ke 10% Dalam Labu Ukur 10 mL

M1 x V1 = M2 x V2

100% x V1 = 10% x 10 mL

V1 = 1 mL

 

c.       Pengenceran Sampel Parfum (1000x Pengenceran) Dalam Labu 10 ml

= 10/1000

= 0.01

 

d.      Perhitungan Konsentrasi Kurva Baku

·      Konsentrasi 0.2%

M1 x V1 = M2 x V2

100% x V1 = 0.2% x 10 mL

V1 = 0.2 mL

 

·      Konsentrasi 0.4%

M1 x V1 = M2 x V2

100% x V1 = 0.4% x 10 mL

V1 = 0.4 mL

 

·      Konsentrasi 0.6%

M1 x V1 = M2 x V2

100% x V1 = 0.6% x 10 mL

V1 = 0.6 mL

 

·       Konsenntrasi 0.8%

M1 x V1 = M2 x V2

100% x V1 = 0.8% x 10 mL

V1 = 0.8 mL

 

·       Konsentrasi 1%

M1 x V1 = M2 x V2

100% x V1 = 1% x 10 mL

V1 = 1 mL

 

e.       % RPD

       

            = (1.0820596 – 0.905097)/0.99357 x 100%

            = 17.81063 %

 

f.       Akurasi

        

 = (0.6781 – 1.0598)/0.4376 x 100%

 = 87.209987 %

 

          

            = (0.6781 – 0.9071)/0.4376 x 100%

            = 52.333343 %



    V.    Hasil/Data Pengamatan

    1.      Tabel Hasil Data

 

Nama

RT Etanol

LA Etanol

RT Butanol

LA Butanol

Ratio (et/buta)

0.2

0.65

463.6382

0.933

1288.8312

0.3597

0.4

0.656

620.9906

0.916

1418.9896

0.4376

0.6

0.64

462.5671

0.926

780.9832

0.5923

0.8

0.643

1510.2376

0.933

1938.9607

0.7789

1

0.646

1778.1026

0.93

1690.8802

1.0516

Sampel 1 (x1)

0.646

2395.322

0.93

2260.2145

1.0598

Sampel 2 (x2)

650

1565.5491

0.94

1725.7958

0.9071

Spike

0.653

1762.6202

0.933

2599.273

0.6781

 

    2.      Grafik

kadar

rasio (y)

0.2

0.3597

0.4

0.4376

0.6

0.5923

0.8

0.7789

1

1.0516

 


Persamaan regresi linier → y = 0.8625x + 0.1265  → y = bx + a

                                            R² = 0.9586

b = 0.8625

a = 0.1265

 

 

y (rasio)

b

a

x(%)

1.0598

0.8625

0.1265

1.0820596

0.9071

0.8625

0.1265

0.905097

Rata-rata

0.9935783

%RPD

17.81063

 

  

 3.      Akurasi


Nama

Rasio (y)


Spike

0.6781


Sampel 1

1.0598

Sampel 2

0.9071

Standart

0.4376

Akurasi sampel 1 (%)

87.209987

Akurasi sampel 2 (%)

52.333343

 


    VI.    Pembahasan
Berdasarkan perhitungan %RPD diperoleh nilai RPD sebesar 17.81063 %. Sedangkan menurut Standart Nasional Indonesia syarat keberterimaan  RPD yairu ≤ 10% (Lusiana. L., 2012). Jadi nilai % RPD yang diperoleh tidak sesuai dengan literature, maka dapat disimpulkan bahwa data presisi tidak dapat diterima, hal tersebut kemungkinan disebakan karena kontaminasi bahan serta alat yang tidak steril dan kesalahan praktikan.

 

Berdasarkan dari grafik dperoleh nilai R² sebesar 0.9586. Sedangkan menurut literature nilai yang baik taitu mendekati 1 (Astuti. N. P. W, dkk., 2018). Jadi nilai dapat diterima, karena sesuai atau mendekati 1.

 

Menurut fatwa MUI kandungan etanol atau alcohol tidak diperbolehkan lebih dari 1 % dalam produk(makanan dam minuman), obat-obatan, kosmetik, obat tradisional dan produk biologi (Majelis Ulama Indonesia., 2009)



Gambar 1

Kromatografi Gas (GC)


    VII.    Kesimpulan

    1.      Prinsip dasar kromatografi gas yaitu metode pemisahan dan deteksi senyawa yang bersifat termo-stabil (tahan panas) dan mudah menguap dalam suatu campura  dengan menggunakan gas sebagai fase gerak (carrier / pembawa) yang mendorong campuran senyawa melewati fase diam(kolom) untuk dipisahkan dan diidentifikasi oleh detector sehingga meghasilkan kromatogram yang dibaca oleh pencatat (recorder) . Aplikasi kromatografi gas dalam bidang farmasi dan obat-obatan dapat digunakan dalam pengontrolan kualitas, analisa hasil-hasil baru  dalam pengamatan metabolisme dalam zat-zatalir biologi dan analisis kandungan senyawa yang mudah menguap


    2.      Kromatografi gas dipilih untuk menganalisis sampel karena sampel yang akan dianalisis yaitu etanol memiliki sifat mudah menguap dan tahan pemanasan. Analisis sampel menggunakan kromatografi gas ditujukan untuk sampel yang mudah menguap dan tahan terhadap pemanasan (termostabil)


    3.      Praktikum ini dilakukan secara online. Oleh karena itu, kami tidak mempraktikkan analisis kualitatif dan kuantitatif kandungan alcohol dalam sampel.


    4.      Praktikum ini dilakukan secara online. Oleh karena itu, kami tidak mempraktikkan teknik kuantifikasi standard internal



DAFTAR PUSTAKA


Astuti. N. P. W, dkk., 2018., VALIDASI METODE DALAM PENENTUANKADAR ETANOL PADA ARAK MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS DETEKTOR IONISASI NYALA., Jurnal kimia., 12(2):97-206

 

Lusiana. L., 2012., APPLICATION OF CALIBRATION CURVE, ACCURACY AND PRECISION CHART AS INTERNAL QUALITY CONTROL AT COD TESTING IN WASTEWATER. Biopropal Industri. 3(1):8

 

Majelis Ulama Indonesia., 2009., FATWA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG HUKUM ALKOHOL


LihatTutupKomentar