Laporan Praktikum
Desain Bentuk Sediaan Obat I
Formulasi Tablet Paracetamol Dengan Metode Granulasi Basah
Oleh :
Nama : Dinda Yulia Wahyuni Bahri
NIM : 18613114
Kelompok : C1
Laboratorium Teknologi Farmasi
Program Studi Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Islam Indonesia
2020
PARACETAMOL
- Contoh Merk Obat Di Pasaran : Paracetamol
- Kekuatan Sediaan : Tablet 500 mg
- Golongan Obat Sesuai UU : Obat Bebas
- Penggolongan Obat Berdasarkan Terapi : Analgesik dan Antipiretik (Anonim, 2000)
- Monografi Bahan Aktif
a. Struktur Bahan Aktif
Acetaminophen
C8H9NO2
BM 151,16
(Anonim, 2014)
b. Pemerian senyawa aktif : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit
· Suhu : Pada suhu ruang
· Stabilitas : Larut dalam air mendidih dan dalam Natrium Hidroksida 1 N, mudah larut dalam etanol (Anonim, 2014).
c. Identifikasi senyawa aktif
A. Sepktrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan di atas pengering yang cocok dan dideskripsikan dalam Kalium Bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Paracetamol BPFI
B. Spektrum serapan UltraViolet larutan (1 dalam 200.000) dalam campuran Asam Klorida 0,1 N dalam metanol P (1 dalam 100), menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama dengan Paracetamol BPFI
C. Memenuhi uji identifikasi secara kromatografi lapis tipis, gunakan larutan 1 mg/mL dalam etanol dan fase gerak Diklorometana P dan Metanol P (4:1) (Anonim, 2014).
d. Stabilitas Senyawa Aktif
· pH : Terdisolusi pada pH minimal 5-7
· Suhu : stabil pada suhu 45ºC
· Air : Stabil dalam air
e. Jarak lebur : antara 168º dan 172º
6. Desain Formulasi Sediaan → Total Obat Tablet = 650 mg
Zat aktif : Paracetamol 500 mg
Bahan pengisi : MCC 67,5 mg → 70%
Bahan pengikat : MCC 67,5 mg → 70%
Bahan penghancur : Croscarmellose Sodium 7,5 mg → 5%
Lubricant : PEG 4000 3 mg → 2%
Glidan : Magnesium Oksida 4,5 mg → 3%
7. Metode Pembuatan : Granulasi Basah
Prosedur Pembuatan :
8. Monografi Masing-Masing Bahan
1) Bahan Pengisi Dan Bahan Pengikat MCC
a. Struktur Kimia
(Pubchem, 2020)
b. Sifat Fisik
· Pemerian : Bubuk Kristal Putih tidak berbau tidak berasa tersusun dari
partikel berpori
· Ukuran Partikel : 20-200 mikrometer
· Bobot Jenis : 0,26-0,301 g/cm3 (Rowe. C. R, 2006)
c. Sifat Kimia
· pKa : -
· pH : 5,0-7,5
· Kadar : -
d. Identifikasi bahan tambahan berdasarkan Kompendia
A. Siapkan larutan seng klorida iodinasi dengan melarutkan 20 gram seng klorida dan 6,5 gram Kalium Iodida dalam 10,5 mL air. Tambahkan 0,5 gram yodium, dan kocok selama 15 menit. Tambakan 10 mg Mikrokristalin Selulosa pada kaca arloji dan masukkan ke dalam 2 mL larutan seng klorida beryodium. terjadi perubahan warna biru ungu
B. Pindahkan 1,3 gram MCC timbang seksama 0,1 mg masukkan ke dalam 125 ml labu ukur. Tambahkan 25 mL air dan 25 mL larutan 1,0 M cupriethylenediamine hydroxide. Segera bersihkan larutan dengan nitrogen, masukkan kapas, lalu gojok. Pindahkan 7,0 mL larutan ke angka kalibrasi 150 viskometer. Biarkan larutan pada suhu 25±0,1c selama tidak kurang 5 menit. Atur waktu aliran antara 2 tanda pada viskometer dan catat waktu alir t1 dalam detik (USP, 2016).
e. Stabilitas Terhadap Air : Stabil, meskipun higroskopis
f. Stabilitas Terhadap Suhu : Stabil, pada suhu sejuk dan kering
g. Fungsi Bahan Dalam Formulasi : Sebagai Bahan pengisi dan bahan pengikat yang baik dan dapat meningkatkan kekuatan mekanik
2) Bahan Penghancur (Croscarmellose Sodium)
a. Struktur kimia
(Pubchem, 2020)
b. Sifat Fisik
· Pemberian : Bubuk putih, tidak berbau, tidak berbau putih atau keabu-abuan
· Ukuran Partikel : 73,7 mikrometer
· Bobot Jenis : 0,529 g/cm3 (Rowe. C. R, 2006).
c. Sifat Kimia
· pKa : -
· pH : 5,0-7,0
· Kadar : 5% b/b
d. Identifikasi Bahan tambahan berdasarkan kompetendia
A. Campuran 1 gram dengan 100 mL larutan metilen biru (1 dalam 250.000), aduk dan biarkan mengendap. Croscarmellose Sodium akan menyerap metilen biru dan mengendap sebagai masa biru berserat
B. Campuran 1 gram dengan 50 ml air. Pindahkan 1 mL ke dalam tabung reaksi dan tambahkan 2 mL asam sulfat dengan hati-hati ke dalam lapisan bawah : warna kemerahan-ungu pada permukaan
C. Sebagian airnya disiapkan sesuai petunjuk dalam uji identifikasi B, untuk uji nyala (USP, 2016).
e. Stabil Terhadap Air : Stabil meskipun higroskopis, tidak larut dalam air
f. Stabilitas Terhadap Suhu : Stabil pada suhu sejuk dan kering
g. Fungsi Bahan Dalam Formulasi : Sebagai disintegran yang konsisten karena penyerapan air yang baik dan sifat pembengkakan yang cepat
3) Lubricant (PEG 4000)
a. Struktur Kimia
(Pubchem, 2020).
b. Sifat Fisik
· Pemerian : Serbuk licin putih atau potongan putih kuning gading, praktis tidak berbau dan tidak berasa
· Ukuran Partikel : 10 mikrogram
· Bobot Jenis : 1,15-1,21 gram/cm3 (Rowe. C. R, 2006).
c. Sifat Kimia
· pKa : -
· pH : 4,5-7,5
· Kadar : -
d. Identifikasi Bahan Tambahan Berdasarkan Kompendia
A.
Persiapan uji PEG padat - Masukan
25,0 ml larutan Phtalic Anhidrat ke dalam botol kering dan panas.
tambahkan spesimen yang ditimbang secara akurat, setara dengan berat molekul
dibagi 160, namun jangan gunakan lebih dari 25 g. tambahkan 25 mL Piridin dari
botol yang baru di suling di atas Phtalic Anhidrat, masukkan sumbatan ke dalam
botol dan bungkus ke dalam kantong lain.
B. Prosedur - Celupkan botol ke dalam air dengan suhu 96 dan 100ºC hingga kedalaman sama dengan larutan dalam botol. keluarkan botol Setelah 5 menit tanpa membuka bungkus, aduk selama 30 detik hingga homogen. Panaskan dalam wadah berisi air selama 30 menit kemudian keluarkan botol dan biarkan hingga suhu kamar. lepaskan tutup botol dengan hati-hati, keluarkan dari kantong, tambahkan 10 mL air, aduk hingga rata. tunggu 2 menit, tambahkan 0,5 ml larutan Fenolftalein dalam Piridin (1: 100) dan titrasi dengan 0,5 n Natrium Hidroksida sehingga warna merah muda pertama bertahan selama 15 detik. Hitung volume (USP, 2016).
e. Stabilitas Terhadap Air : Stabil dan tidak higroskopis
f. Stabilitas Terhadap Suhu : Stabil pada udara dan akan meleleh pada suhu 50º-58ºC
g. Fungsi Bahan Dalam Formulasi : Sebagai lubrikan
4) Glidan (Magnesium Oksida)
a. Struktur kimia
(Pubchem, 2020).
b. Sifat Fisik
· Pemerian : ringan, putih, tidak berbau, dan rasa gak basah
· Ukuran Partikel : 99,98 % > 45 mm
· Bobot Jenis : 3,58 g/cm3 (Rowe. C. R, 2006).
c. Sifat Kimia
· pKa : 2,6
· pH : 10,3
· Kadar : -
d. Identifikasi Bahan Tambahan Berdasarkan Kompendia
Masukkan isi 1 kapsul kedalam gelas beker, tambah Asam Hidrokrolat 3 N dan 5 tetes TS metil merah, panaskan hingga mendidih, tambah 6 N hingga warna larutan berubah menjadi kuning pekat, kemudian lanjutkan pemanasan selama 2 menit dan saring (USP, 2016).
e. Stabilitas Terhadap Air : Sangat sukar larut dalam air (0,00062 g/100 ml<0ºC>)
f. Stabil Terhadap Suhu : Stabil pada suhu dan tekanan normal serta melebur pada suhu 2852ºC
g. Fungsi Bahan Dalam Formulasi : Sebagai glidan yang akan mengikat air.
9. Proses Disolusi
a. Media Disolusi : 900 mL Larutan Dapar Fosfat pH 5,8
Prosedur Pembuatan Media : Campuran 50 ml Kalium Fosfat Monobasa 0,2 M dengan 7,2 gram Natrium Hidroksida 0,2 N LV dan encerkan dengan air hingga 900 mL(Anonim, 2014)
b. Alat Tipe 2 (Tipe Dayung) : Sama seperti lat 1, tetapi pada alat ini digunakan dayung yang terdiri dari daun dan batang sebagai pengaduk
Putaran rpm : 50 rpm (Anonim, 2014).
c. Waktu Disolusi : 30 menit (Anonim, 2014).
d. Nilai Q : 80% → Dalam waktu 30 menit harus selalu tidak kurang dari 80% (Q), Paracetamol, C8H9NO2 dari jumlah yang tertera pada etiket (Anonim, 2014).
e. Prosedur Disolusi : Melakukan Penetapan jumlah C8H9NO2 yang terlarut dengan mengukur aliquot, jika perlu diencerkan dengan media disolusi dan serapan larutan baku Parasetamol BPFI dalam pada panjang gelombang serapan maksimun lebih kurang 243 nm (Anonim, 2014).
10. Prosedur Uji Waktu Hancur
a. Ketentuan : Kecuali dinyatakan lain, semua tablet harus hancur tidak lebih dari 15 menit (Anonim, 2014).
b. Prosedur : Masukkan 1 tablet pada masing-masing 6 tabung dari keranjang, jika dinyatakan Masukkan 1 cakram pada tiap tabung. jalankan alat, gunakan air bersuhu 37º±2º sebagai media kecuali dinyatakan menggunakan cairan lain dalam masing-masing monografi. pada akhir batas waktu seperti tertera pada monografi, angkat keranjang dan amati semua tabel : harus hancur sempurna. Bila 1 atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya : tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna (Anonim, 2014).
11. Prosedur Keseragaman Sediaanan
a. Keragaman Bobot : Persyaratan termasuk tablet tidak bersalut serta dosis dan perbandingan zat aktif ≥25 mg dan ≥25% (Syukri. Y, 2018)
b. Keseragaman Sediaan
:
Ambil tidak ambil tidak
kurang untuk bentuk sediaan yang dimaksud
Jika prosedur yang digunakan untuk menetapkan kadar dan uji keseragaman sediaan berbeda, diperlukan faktor koreksi untuk memperoleh hasil pengujian.
Sediaan Padat - Tetapkan kadar masing-masing 10 satuan menggunakan metode analisis yang sesuai. Hitung nilai penerimaan nya (Anonim, 2014).
12. Prosedur Penetapan Kadar
a. Instrumen Penetapan Kadar : Kromatografi Cair Kinerja Tinggi ( KCKT) (Anonim, 2014).
b. Prosedur Penetapan Kadar
· Prosedur Pembuatan Eluen Fase Gerak : Campuran air- metanol P (3:1) saring dan awaudarakan
· Detektor : Uv-vis
· Panjang Gelombang : 243 nm (Anonim, 2014).
13.
Desain Kemasan
Desain kemasan yang dipilih adalah Strip, karena Strip merupakan pengemasan yang menganut sistem dosis tunggal, biasanya untuk sediaan padat seperti tablet yang digunakan secara peroral. Strip dapat colorfull, sehingga membuat kemasan lebih menarik. Strip juga dapat menjaga obat dari kelembapan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014., FARMAKOPE INDONESIA EDISI V. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Cellulose, microcrystalline, CID=14055602, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Cellulose_-microcrystalline (accessed on Mar. 22, 2020)
National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Carmellose sodium, CID=23706213, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Carmellose-sodium (accessed on Mar. 22, 2020)
National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. 1,2-Ethanediol, CID=174, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/1_2-Ethanediol (accessed on Mar. 22, 2020)
National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Magnesium oxide, CID=14792, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Magnesium-oxide (accessed on Mar. 22, 2020)
Permenkes RI Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000. TENTANG PENGGOLONGAN OBAT
Rowe. C. R, dkk. 2006., HANDBOOK OF PHARMACEUTICAL EXCIPIENTS FITH EDITION. USA : The Pharmaeutical Press
Syukri. Y. 2018., DESAIN BENTUK SEDIAAN OBAT I. Yogyakarta : UII-Press
U.S. Pharmaceutical. 2004., THE UNITED STATES PHARMACOPEIA. USP 37/The National Formulary. MD : US Pharmaceutical Conventior. Inc