-->

TEKNIK ASEPTIS

LAPORAN PRAKTIKUM 

TEKNIK ASEPTIS

 

Oleh :

                                                   Dinda Yulia Wahyuni Bahri

                                                                 18613114

                                                                

 


Program Studi Farmasi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Islam Indonesia

2020

______________________________________________________________________


I.              TUJUAN 

 

1.      Dapat memindahkan biakan bakteri dari satu media ke media lain secara aseptis

2.      Mampu memahami pentingnya teknik aseptis dalam bekerja di laboratorium mikrobiologi farmasi


II.           ALAT DAN BAHAN 

 

1.      Media cair (nutrient broth)

2.      Media padat (nutrient agar)

3.      Petridish/cawan petri

4.      Tabung reaksi

5.      Labu erlenmeyer

6.      Gelas piala / becker glass

7.      Lampu spiritus / bunsen

8.      Ose bulat dan ose runcing

9.      Laminar Air Flow (LAF)

10.  Rak Tabung Reaksi

 

 

III.        CARA KERJA

 

  1. Cara penggunaan APD

1.     Sebelum masuk ruangan lepas alas kaki yang digunakan, kemudian pakai alas kaki bersih dan tertutup yang tersedia didalam laboratorium 

2.     Wajib mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir (sesuai protocol WHO), kemudian keringkan tangan

3.     Menggunakan APD berupa jas lab, sarung tangan, masker (pastikan menututup rapat mulut dan hidung dan penutup kepala), dan penutup kepala (untuk laki-laki), pastikan seluruh APD sudah digunakan dengan baik dan benar

4.     Setelah selesai menggunakan masker, sarung tangan dan penutup kepala wajib dibuang dengan cara dibungkus secara bersamaan, karena merupakan APD sekali pakai


  1. Cara penggunaan BSC

1.     Nyalakan lampu ultraviolet (untuk dekontaminasi cabinet) selama 15-30 menit

2.     Buka kaca depan cabinet, kemudian nyalakan lampu penerang dan blower (untuk menjamin kebersihan udara)

3.     Semprot semua sisi meja cabinet dengan menggunakan alcohol 70%, kemudian lap mengarah keluar cabinet

4.     Setelah bekerja, bersihkan kembali seluruh permukaan pada bsc ini menggunakan alcohol 70% . Pastikan menutup, mematikan lampu dan blower cabinet, kemudian nyalakan lampu ultraviolet


  1.   Teknik pemindahbiakan bakteri

1.     Pemindahbiakan Bakteri Dari Media Cair Ke Media Cair (Broth To Broth)

1)     Panaskan ose hingga membara (api gunsen)

2)     Buka tabung yang berisi kultur yang akan dipindahkan, panasi mulut tabung pada nyala api

3)     Masukkan ose tersebut dalam biakan dekat dinding tabung dan celupkan dalam biakan

4)     Keluarkan ose kemudian panasi mulut tabung dan tutup kembali

5)     Tabung media yang baru, tutup tabung dan panaskan kembali ose sampai membara


2.     Pemindahbiakan bakteri dari media agar miring ke media agar miring (slant to slant)

1)     Panaskan ose hingga membara (api gunsen)

2)     Buka tabung yang berisi kultur yang akan dipindahkan, panasi mulut tabung pada nyala api

3)     Masukkan ose dan goreskan pada permukaan media yang mengandung koloni bakteri

4)     Keluarkan ose kemudian panasi mulut tabung dan tutup kembaliGoreskan ose tersebut pada permukaan media agar miring yang baru secara zigzag dari arah bawah ke atas (mundur)

5)     Keluarkan ose dan panaskan sampai membara


3.     Pemindahbiakan bakteri dari media cair ke media padat (broth to plate)

1)     Panaskan ose hingga membara (api gunsen)

2)     Buka tabung yang berisi kultur yang akan dipindahkan, panasi mulut tabung pada nyala api

3)     Masukkan ose dalam biakan dekat dinding tabung dan celupkan dalam biakan

4)     Keluarkan ose kemudian panasi mulut tabung dan tutup kembali

5)     Goreskan ose pada permukaan media padat dengan teknik quadrant, radian atau continouos streak

 


IV.        HASIL 

Uraikan hasil pengujian berikut ini:

Apakah hasil pemindahbiakan bakteri sudah sesuai? Terangkan alasannya!

 

Hasil

Hasil kultur bakteri

Interpretasi hasil

 

Sebelum inkubasi

Setelah inkubasi 24 jam

Broth to broth

 

A



Pemindahbiakan bakteri berhasil/sesuai, karena setelah di inkubasi terjadi perubahan berupa kekeruhan yang menandakan adanya bakteri

B

Pemindahbiakan bakteri tidak berhasil, kemungkinan karena terjadi kontaminasi. Dimana seharusnya setelah inkubasi hanya terjadi perubahan menjadi keruh saja

Slant to slant

C

Pemindahbiakan bakteri berhasil/sesuai, karena setelah di inkubasi terdapat garis berbentuk zig-zag yang menandakan adanya bakteri

Broth to plate

D

Pemindahbiakan bakteri berhasil/sesuai, karena setelah di inkubasi terbentuknya koloni bakteri ditandai dengan munculnya titik-titik putih ditempat goresan ose pada media, yang menunjukkan adanya bakteri

 

V.           PEMBAHASAN 

 

1.      Apa yang dimaksud dengan higienis, steril, teknis aseptis dan dekontaminasi?

Higenis adalah suatu upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu, seperti mencuci tangan untuk kebersihan tangan (Depkes RI, 2004)

 

Steril adalah suatu cara untuk mematikan dan menghilangkan semua organisme yang terdapat pada suatu benda. Terdapat 2 jenis sterilisasi yaitu secara Fisika dan Kimia (Cahyani, 2014)

 

Teknik Aseptik adalah usaha menghindarkan setiap kontak antara kultur murni (pure culture), medium steril, dan semua wadah steril serta permukaan meja kerja, dengan mikroorganisme kontaminan/competitor (mikroorganisme yang tidak diinginkan) (Rakhmawati. A, 2012)

 

Dekomtaminasi adalah upaya mengurangi dan atau menghilangkan kontaminasi oleh mikroorganisme pada orang, peralatan, bahan dan ruang melalui disnfeksi dan sterilisasi dengan cara fisika dan kimiawi



2.      Jelaskan definisi dan fungsi dari 

A. APD (Alat Pelindung Diri) adalah alat yang dmempunyai kemaampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan. Fungsinya untuk mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya ditempat kerja (Hutomo, A. S. 2016)

B. BSC (Biosafety Cabinet) merupakan area kerja laboratorium dengan ventilasi udara yang telah direkayasa untuk mengamankan pekerja yang bekerja dengan sampel material, lingkungan, dan sampel material dari kemungkinan bahaya terkontaminasi atau menimbulkan penyebaran bakteri atau virus yang bersifat pathogen. Fungsinya untuk menjaga udara agar tetap terjaga dan terhindar dari bakteri atau virus yang bersifat pathogen (Labenviro., 2020)

C. Autoklaf merupakan suatu ruang uap berdinding rangkap yang diisi dengan uap panas dengan tekanan tinggi.. Fungsinya untuk sterilisasi benda cair.

D. Inkubator merupakan alat yang digunakan untuk menginkubasi atau menumbuhkan mikroorganisme seperti bakteri pada suatu kondisi  (IBS., 2018)

 

3.      Jelaskan prinsip kerja dari BSC, autoklaf, dan inkubator

 

BSC prinsip kerjanya yaitu menciptakan aliran masuk udara untuk melindungi pekerja yang sedang menangani sampel biologis dengan membuang udara keluar melalui HEPA (High Efficiency Particular Air) filter (Labenviro., 2020).

 

Autoklaf  prinsip kerjanya yaitu saat sumber panas mulai dinyalakan, air di dalam autoclave akan mulai mendidih. Uap airnya kemudian mendesak udara yang mengisi di dalam autoclave. Jika udara telah terganti uap air, atup udara atau atup uap akan ditutup sehingga tekanan di dalamnya semakin bertambah (Pratomo, L. L. A., 2017)

 

Incubator  prinsip kerjanya yaitu mengubah energy listrik menjadi energy panas (IBS., 2018).

  

4.      Jelaskan tujuan pemindahbiakan bakteri berikut ini:

 

A. Broth to broth : untuk menumbuhkan dan memperbanyak populasi bakteri serta digunakan untuk penelitian mikrobiologi dan untuk uji keranah antibiotik

 

B. Slant to slant : untuk meningkatkan jumlah bakteri dan biasanya digunkanan untuk disimpan dalam jangka panjang 

 

C. Broth to plate : untuk memudahkan mengidentifikasi bentuk morfologi dari bakteri

 

 

5.      Dalam teknik pemindahbiakan terdapat beberapa teknik aseptis yang diterapkan selama bekerja, jelaskan langkah apa saja yang dilakukan serta tujuannya!

 

1.      Teknik aseptic basah menggunakan autoklaf

Langkah Kerja :

a.       Tutup labu erlemeyer menggunakan aluminium foil atau penutup botol

b.      Hidupkan autoklaf kemudian tambahkan air kedalam autoklaf

c.       Letakkan labu erlemeyer kedalam keranjang

d.      Masukkan keranjang kedalam autoklaf

e.       Tutup rapat autoklaf

f.       Atur suhu pada 121 derajat pada tekanan 15 psi

g.      Autoklaf dijalankan selama 15 menit

h.      Catat identita media yang dimasukkan kedalam autoklaf

i.        Setelah berakhir, buka autoklaf menggunakan sarung tahan panas

j.        Dinginkan media hingga 45 derajat celcius

Tujuannya : untuk mensterilisasikan media dari bakteri dengan menggunakan tekanan tinggi atau uap ait

 

2.      Tejnik aseptis dengan pemanasan

Langkah Kerja : dipanaskan osen dan mulut tabung pada nyala api

Tujuannya : untuk memusnahkan bakteri pada osen dan mulut tabung agar tidak terjadi kontaminasi

 

3.      Teknik aseptis dengan menggunakan alcohol 70%

Langkah Kerja :disemprotkan alcohol pada seluruh bagian BSC, kemudian dilap kearah luar BSC

Tujuannya : untuk mensterilkan BSC dan bakteri dengan menyemprotkan disinfektan

 

6.      Bagaimana cara menentukan hasil pemindahbiakan bakteri yang baik?kriteria apa saja yang harus dipenuhi? (baik broth to broth, slant to slant, broth to plate)

·   Pada broth to broth pemindahbiakan dikatakan baik jika memenuhi kriteria standar kekeruhan mcfarland

·   Pada slant to slant pemindahbiakan dikatakan baik jika memenuhi kriteria berupa terdapatnya garis berbentuk zig-zag setelah diinkubasi

·   Pada broth to plate pemindahbiakan dikatakan baik jika memenuhi kriteria ditandai dengan munculnya titik-titik putih ditempat goresan ose pada media dan dapat terlihatnya morfologi dari bakteri

·       Jangan sampai terjadi kontaminasi

·       Media yang digunakan harus sesuai dengan lingkungan pertumbuhan mikroba tersebut

 

 

 

VI.        KESIMPULAN

1.      Memindahkan biakan bakteri dari satu media ke media lain secara aseptis, terdapat 3 cara yaitu :

A.    Pemindahbiakan Bakteri Dari Media Cair Ke Media Cair (Broth To Broth)
a.       Panaskan ose hingga membara
b.      Buka tabung yang berisi kultur yang akan dipindahkan, panasi mulut tabung pada nyala api.
c.       Masukkan ose tersebut dalam biakan dekat dinding tabung dan celupkan dalam biakan
d.      Keluarkan ose kemudian panasi mulut tabung dan tutup kembali.
e.       Celupkan ose ke dalam tabung media yang baru, tutup tabung dan panaskan kembali ose sampai membara
 
B.        Pemindahbiakan Bakteri Dari Media Agar Miring Ke Media Agar Miring (Slant To Slant)
a.       Panaskan ose hingga membara
b.      Buka tabung yang berisi kultur yang akan dipindahkan, panasi mulut tabung pada nyala api.
c.       Masukkan ose dan goreskan pada permukaan media yang mengandung koloni bakteri
d.      Keluarkan ose kemudian panasi mulut tabung dan tutup kembali.
e.       Goreskan ose tersebut pada permukaan media agar miring yang baru secara zigzag dari arah bawah ke atas (mundur).
f.       Keluarkan ose dan panaskan sampai membara
 
C.     Pemindahbiakan Bakteri Dari Media Cair Ke Media Padat (Broth To Plate)
a.       Panaskan ose hingga membara
b.      Buka tabung yang berisi kultur yang akan dipindahkan, panasi mulut tabung pada nyala api
c.       Masukkan ose dalam biakan dekat dinding tabung dan celupkan dalam biakan
d.      Keluarkan ose kemudian panasi mulut tabung dan tutup kembali

 e.  Goreskan ose pada permukaan media padat dengan teknik quadrant, radian atau continouos streak.

2.      Teknik Aseptik adalah usaha menghindarkan setiap kontak antara kultur murni (pure culture), medium steril, dan semua wadah steril serta permukaan meja kerja, dengan mikroorganisme kontaminan/competitor (mikroorganisme yang tidak diinginkan). Hal tersebut sangat penting agar pemindahbiakan dapat berhasil dan tidak terjadi kontaminasi

 

 

VII.     PUSTAKA

1.      Cahyani, V. R., 2014., PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN. Surakarta : Universitas Sebelas Maret

2.      Depkes RI., 2004., HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN. Jakarta : Dirjen PPL dan PM

3.    Hutomo, A. S., 2016., GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI MASKER PADA PEKERJA INDUSTRI DI KABUPATEN JEPARA. Skripsi. Jurusan Keperawatan Universitas Diponegoro.

4.   IBS., 2018., FUNGSI INKUBATOR LABORATORIUM., Jakarta : Infiniti Bioanalitika Solusindo.

5.  Labenviro.., 2020., PENGERTIAN BIOSAFETY CABINET, CARA KERJANYA & PERBEDAAN BSC DENGAN LAMINAR AIR FLOW., Bogor : Pt Gagas Envirotek Indonesia

6.   Rakhmawati. A., 2012., PRAKTIK LAYANAN KEGIATAN PRAKTIKUM BIOLOGI., Yogyakarta : Univeritas Negeri Yogyakarta

LihatTutupKomentar