LAPORAN PRAKTIKUM
AMPLIFIKASI DNA (PCR) DAN PENYUSUNAN
PRIMER
Oleh :
Dinda Yulia Wahyuni Bahri
18613114
C1
Program Studi Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Islam Indonesia
2020
______________________________________________________________________
I. TUJUAN
- Tujuan PCR : Mampu melakukan teknik sintesis dan amplifikasi DNA secara in vitro
- Tujuan penyusunan primer : Untuk menganalisis DNA agar dapat memperoleh hasil infikasi yang spesifik
II. ALAT DAN BAHAN
A. Analisis kuantitatif DNA hasil isolasi dengan
spektrofotometri
Alat
1.
Blue tip
2.
Kuvet
3.
Mikropipet
4.
Spektrofotometer
5.
Yellow tip
Bahan
1.
Aquades
2.
DNA hasil isolasi
B. Amplifikasi
DNA hasil isolasi dengan metode PCR
Alat
1. Mikropipet
2. Thermal cycler
3. Tube mikrosentrifus
4. Yellow tip
Bahan
1. Aquades
2. DNA hasil isolasi
III. CARA KERJA DAN HASIL
A. Cara kerja PCR
Protokol P2 |
Virtual Lab |
|||||||
Sebelum diamplifikasi
dengan PCR dilakukan uji kuantitatif terlebih dahulu
Di pipet 5 μl sampel DNA hasil isolasi, tambahkan aquadest secukupnya sehingga volume akhir 1 ml. Campur kemudian pindahkan ke dalam kuvet spektrofotometri
↓ Blangko
spektrofotometer dengan kuvet berisi 1 ml aquadest ↓ Dibaca
absorbansi sampel dengan spektrofotometer pada 260 nm. ↓ Dilakukan
pembacaan absorbansi yang ke-2 pada 280 nm
↓ Ditentukan
rasio absorbansi pada 260 nm dan 280 nm (hasil absorbansi 260 nm : hasil
absorbansi 280 nm) ↓ Dihitung konsentrasi DNA untai sampel, dan tentukan konsentrasi DNA yang diperoleh
Dibuat campuran reaksi sesuai resep
↓ Dimasukkan campuran reaksi ke thermal cycler ↓
Dilakukan setting thermal cycler dengan parameter yang ditentukan ↓ Running PCR dan tunggu hingga proses selesai ↓ Hasil PCR disimpan pada -20°C ↓ Dilakukan analisis hasil PCR dengan elektroforesis gel agarose 2% |
Buka account google, kemudian ketik pada pencarian NCB
↓ Pada halaman web lakukan
pencarian gene bagian ACTB ↓ Di klik bagian ACTB homosapiens → FASTA ↓ Copy beberapa bagian kode
gen ↓Buka tab baru, ketik pada pencarian “Primer 3” ↓ Masukkan kode gen yang telah di copy ke dalam kolom yang yang ada pada halaman web ↓Klik “Pick Primers” yang berwarna hijau ↓ Lalu akan muncul beberapa “pair” ↓ Copy hasil data yang telah diperoleh sebagai bahan pembuatan laporan
|
B. Penyusunan prime
Fungsi gen adalah untuk menyampaikan informasi mengenai genetika dari
generasi ke generasi, mengontrol dan mengatur metabolisme dan perkembangan
tubuh, menentukan sifat-sifat pada keturunannya dan proses kimia di dalam tubuh
dapat secara berurutan. Selain itu fungsi gen yaitu untuk menyampaikan informasi genetik dari
generasi ke generasi (dari induk kepada keturunanya), mengontrol dan mengatur
proses metabolisme dan perkembangan tubuh serta menentukan sifat pada
keturunannya (Ramlawati,dkk.2017).
Adrenal, appendix, sumsum tulang, otak, usus besar, usus dua belas jari,
endometrium, kerongkongan, lemak, kantung empedu, jantung, ginjal, hati,
paru-paru, kelenjar getah bening, indung telur, pankreas, plasenta, protat,
kelenjar ludah, kuit, usus halus, limpa, perut, testis, tiroid, kandung kemih
Gen GADPH Homo sapiens terletak pada kromosom 12, GRCh38.p13 dengan
kode NC_000012.12 dan NC_000012.1
TGGCGGAGCC CCGCACCCAG GCTGTGGCGC CCTGTGCAGC TCCGCCCTTG |
|
CGGCGCCATC TGCCCGGAGC CTCCTTCCCC TAGTCCCCAG AAACAGGAGG |
|
TCCCTACTCC CGCCCGAGAT CCCGACCCGG ACCCCTAGGT GGGGGACGCT |
|
TTCTTTCCTT TCGCGCTCTG CGGGGTCACG TGTCGCAGAG GAGCCCCTCC |
|
CCCACGGCCT CCGGCACCGC AGGCCCCGGG ATGCTAGTGC GCAGCGGGTG |
|
CATCCCTGTC CGGATGCTGC GCCTGCGGTA GAGCGGCCGC CATGTTGCAA |
|
CCGGGAAGGA AATGAATGGG CAGCCGTTAG GAAAGCCTGC CGGTGACTAA |
|
CCCTGCGCTC CTGCCTCGAT GGGTGGAGTC GCGTGTGGCG GGGAAGTCAG |
|
GTGGAGCGAG GCTAGCTGGC CCGATTTCTC CTCCGGGTGA TGCTTTTCCT |
|
AGATTATTCT CTGGTAAATC AAAGAAGTGG GTTTATGGAG |
Terdapat 5 primer
C. PEMBAHASAN
Sel Eukariot | PCR |
Denaturasi Inisiasi Elongasi Ligasi Terminasi | Pre-denaturasi Denaturasi Annealing Extension Post extension Cooling |
a. Denaturasi
Untai ganda
membuka menjadi 2 untai tunggal karena suhu denaturasi yang tinggi menyebabkan
putusnya ikatan hidrogen di antara basa komplemen. Pada tahap ini semua enzim
tidak berjalan. Dilakukan pada suhu 90°C-95°C.
b. Annealing (Penempelan primer)
Primer
menuju daerah spesifik yang komplemen dengan urutan primer, ikatan hidrogen
akan terbentuk antara primer dengan urutan komplemen pada template. Dilakukan
pada suhu 50°C - 60°C.
DNA polymerase
akan berikatan sehingga ikatan hydrogen akan sangat kuat dan tidak akan putus
kembali apabila dilakukan tahap selanjutnya.
c. Extension (Polimerase)
Terjadi pada
suhu 72°C. Primer yang telah menempel akan mengalami perpanjangan pada sisi 3’
dengan penambangan dNTP yang komplemen dengan DNA polymerase (Handoyo. D,
2010).
a. MgCl2 : Sebagai kofaktor yang
berfungsi menstimulus aktivitas DNA polymerase dan meningkatkan interaksi
primer dengan template yang membentuk kompleks larut dengan dNTP (senyawa
antara).
b. dNTPs (deoxynucleotide
triphosphates) : Sebagai building
block DNA yang diperlukan dalam proses
ekstensi DNA.
c. Primer : Sebagai pembatas fragmen
DNA target yang akan diamplifikasi dan sekaligus menyediakan gugus hidroksi
(-OH) pada ujung 3’ yang diperlukan untuk proses eksistensi DNA
d. Enzim polimerase DNA : sebagai
katalisis untuk reaksi polimerisasi DNA
Dari
percobaan aplikasi primer 3 kita mendapatkan primer forward dan primer reserve
yang saling berpasangan, karena DNA terdiri dari 2 template/untai maka
memerlukan sepasang primer. Primer yang didapatkan ada 5 pasang pair primer.
Primer yang disajikan pada kolom paling atas merupakan primer terbaik dan
direkomendasikan oleh software ini.
Primer
yang baik memiliki karakteristik panjang 15-30 bp. Tm (suhu anneling) 55-60°C
dengan GC content maksimal 60%, tidak ada kemampuan dimerisasi, tidak ada
pembentukan jepit rambut yang signifikan (>3bp), kurangnya situs priming
skunder dalam template dan pengikatan spesifik rendah pada ujung 3’ untuk
menghindari kesalahan penulisan
Berdsarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa primer yang saya peroleh memenuhi kriteria beberapa pair primer memenuhi kriteria seperti Tm antara 55-60°C dan GC content dibawah 60% serta ANY dibawah 5.0
4. Cantumkan hasil penempelan primer pada gen (wajib gambar harus tercantum disini)
D. KESIMPULAN
1. Fungsi
PCR adalah:
Sebagai amplifikasi urutan
nukleotida, menentukan
kondisi urutan nukleotida
2. Fungsi
NCBI dan primer 3 adalah:
Fungsi NCBI adalah untuk mempermudah peneliti dan ilmuwan dalam mengambil data yang dibutuhkan, khususnya dalam bidang biomedis dan genom. Sedangkan Fungsi primer 3 adalah untuk menentukan primer yang tepat.
______________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Handoyo Darmo dan Ari. R ., 2001. PRINSIP
UMUM DAN PELAKSANAAN POLIMERASE CHAIN REACTION (PCR). Unitas. 9(1):17-29
Pahlevi. M.R., 2016. DESAIN PRIMER UNTUK IDENTIFIKASI GEN GMDREB2 PADA KEDELAI. Jurnal Agrinis. 1(1):1-8
Ramlawati,dkk.2017. Pewarisan Sifat Makhluk Hidup. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan